Selasa, 30 September 2014

Ungkapan Hati

Rapuh







Rapuh

Aku terjatuh mengingat semua
Mimpi yang telah kau hancurkan semua
Menjadi buih yang tak akan bisa melepuh
Doa menjadi sang penyemangat pagi
Harapan jua yak akan kembali

Sinar terang yang selalu meyinari jiwa
Redup  telah dimakan sang kegelapan
Awan kabut membuatku tak bisa memandang
Hati yang mendekat kepadaku
Aku tak tahu kemana angan angan ini akan berhenti


Menemukan sang senja yang bisa menyinari jiwa

Jalan Hidup




Aku berjalan menyongsong senja
Kebingungan dan bimbang sahaja
Tak tahu kaki ini akan berhenti bertahta
Kemaksiatan yang tumbuh dalam  nurani

Aku bingung layaknya burung gagak
Yang hanya melanjutkan hidupnya untuk kabut hitam
Memejam matanya di waktu pagi

Wahai awan putih
Sertailah embun yang membawa nurani damai
Sampai waktu tertegun dan habis untuk menyongsong hidup

Karya : Wawan suryadi

Gundah

Galau
Jam dinding hanya tertawa
Melihat sendawa yang yang tak berdaya
Mereka tak tahu sendawa merana
Layaknya kertas yang terbawaa oleh fana
Menapak tak tahu dimana

Mencoba untuk melepas gundahnya
Sendu gelap yang menimpa hati
Wahai penguasa jagat raya
Aku ingin melepas rindu
Melepas cintaku ini padanya
Walaupun hanya untuk didunia yang fana

Langitpun ikut berbicara
Mengatakan dan menghilangkan kegelapannya

Aku cinta padanya